MINUM MOKE

Moke adalah minuman khas orang Flores. Ada moke putih dan hitam. Moke putih adalah nira hasil sadapan dari pohon lontar atau pohon enau. Moke putih akan manis rasanya bila wadah tampungan bersih. Biasanya bambu berukuran seruas di cuci bersih dan dikeringkan kemudian digantungkan pada ujung mayang yang telah di jepit atau di pukul-pukul kemudian dipotong ujungnya. Akan kelihatan ada cairan bening menetes dari ujung mayang. Itulah moke putih. Moke putih yang manis dapat dimasak dan dijadikan gula merah. Sedangkan moke putih yang diminum sebagai teman makan adalah moke yang ditampung dengan wadah bambu yang tidak bersih sehingga terjadi peragian. Dan rasa minuman agak pahit. Moke putih sejenis ini ada yang langsung diminum, tetapi lebih banyak digunakan untuk dimasak atau disuling dan menghasilkan moke hitam atau tuak.

Moke hitam sesungguhnya tidak hitam. Warnanya seperti air putih dan agak kuning. Ini adalah hasil sulingan dari moke putih. Moke putih disuling di Kuwu tua (saung penyulingan tuak). Orang Flores selalu menikmati tuak bila ada pesta. Tidak ada pesta tanpa tuak. Tuak sudah menyatu dengan pesta. Makan daging tanpa tuak terasa hambar dan kekurangan. Tuak membuat rasa komplit.

Tentang Ata Lomba

Nagekeo kabupatenku. Keo Tengah Kecamatanku. Maunori tempat ari-ariku. Mauromba tempatku belajar merenangi laut Sawu dan melewati Sekolah Dasar. Mataloko dan Ledalero almamaterku. Jakarta tempat ku berlabuh.
Pos ini dipublikasikan di ADAT & BUDAYA. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar